Dana BLUD RSD Madani Kota Pekanbaru Diduga Bocor, GEMPUR; Insya Allah Kita Buat Laporan

    Dana BLUD RSD Madani Kota Pekanbaru Diduga Bocor, GEMPUR; Insya Allah Kita Buat Laporan

    Pekanbaru - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Pemantau Kinerja Aparatur Negara (Gempur) menyoroti anggaran belanja Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Madani Kota Pekanbaru, Ketua LSM Gempur Hasanul Arifin mengancam akan demo dan melaporkannya Ke Kejaksaan Agung RI.

    Kata Arif, tahun 2021 pendapatan BLUD ini sebesar 48, 211, 863, 333, dimana terdapat pendapatan RS Madani dari jasa layanan umum sebesar Rp. 24, 706, 644, 376, dengan total anggaran belanja untuk keseluruhan BLUD pada dinas kesehatan Kota Pekanbaru sebesar Rp. 23, 331, 582, 320, namun tahun 2022 anggaran belanja BLUD ini khusus RSUD Madani sebesar Rp. 60, 480, 125, 060, dengan pendapatan BLUD dari jasa layanan umum RSUD Madani sebesar Rp. 8, 515, 617, 433, 50. “Artinya pasien berobat minim, ” kata Arif, Senin (11/12/23)

    “Berkaca dari layanan minim tentunya pendapatan di RSUD Madani menurun, Ini merupakan salah satu bukti nyata kalau tidak perlu anggaran BLUD sebesar itu karena pasiennya tak ada, sementara anggaran belanja RS Madani ini meningkat jadi 60 M lebih, ” kata Arif.

    Mengurai belanja peningkatan pelayanan BLUD yang sebelum perubahan yang dianggarkan tahun 2022 Rp. 7, 581, 156, 351, yang kemudian dicurigai LSM Gempur naik menjadi RP. 30, 276, 384, 569.

    “Dana ini terfokus pada belanja barang dan jasa sebesar 24, 165, 384, 569, dan belanja modal di RS Madani Rp. 6, 111, 000, 000, tentu hal ini menjadi pertanyaan bagi masyarakat ditengah pasien berobat kerumah sakit kebanggan kota pekanbaru itu sangatlah sedikit, jika dihitung hanya sekitar 10 atau 40 orang berobat setiap hari, ’ katanya.

    Arif juga mempertanyakan hasil sidak Dewan DPRD Kota Pekanbaru sebelumnya, “apa hasilnya, ” kata Arif. Dikonfirmasi, Direktur RSUD Madani Kota Pekanbaru, Arnaldo Eka Putra, melalui pesan WhatsApp nya, Senin (11/12/23) beliau tak kunjung menjawab, konfirmasi ini terkait informasi dugaan anggaran RSUD yang besar sementara pasien minim.

    Diberitakan sebelumnya, pasien dirumah sakit kebanggaan kota Pekanbaru ini sangat minim berobat, namun anehnya belanja obat diduga masih terus dilakukan. “pertanyaannya kok bisa RS Madani belanja?, ” kata Arif pada tim Jurnalis Metro Group.

    Selain itu di rumah sakit Madani ini banyak gunakan anggaran belanja dan patut diduga banyak yang mubazir. Seperti diungkap sumber, “honor pegawai non PNS di RSUD Madani yang mencapai 600 orang sementara disinyalir yang terdaftar di Pemko hanya sekitar 200 orang”.

    Pengelolaan RSUD Madani ini terkesan tidak sesuai prosedur, sehingga kami menduga ada unsur gratifikasi dan pemborosan anggaran di Rumah Sakit Madani, ” ungkap narasumber ini.

    Apalagi akibat sekian orang tenaga THL ada yang tidak ada aktivitasnya, pagi datang isi absen setelah itu pulang dan menjual jasa pada Ojol (angkutan aplikasi).

    “Itu terjadi karena tidak ada yang mau dikerjakan. Karena menurut sumber kami pasien yang berobat ke RSUD Madani bisa dihitung ‘jari’. Jadi jangan dikira kendaraan roda empat dan roda dua yang terparkir di sana milik pasien. Itu pada umumnya milik karyawan THL, ” ucapnya.**

    rsd madani pekanbaru riau korupsi blud
    Adi Kampai

    Adi Kampai

    Artikel Sebelumnya

    DWP Dinas Kominfo Juara Pertama Lomba Tumpeng...

    Artikel Berikutnya

    Wawako Hadiri KBN Tingkat Provinsi Tahun...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Tony Rosyid: Ikut Pilgub Jakarta, Anies Disambut Antusias Para Pendukungnya
    Perkuat Sinergitas Dalam Penanganan Kasus Kekerasan, DP3AP2KB Gelar Rakor Lintas Sektoral
    Pemko Payakumbuh Apresiasi SMPN 4 Pada Gelar Wisuda Tahfiz Kedua Kalinya
    MTsN 10 Pesisir Selatan Adakan Acara Perpisahan Kelas 9 Sebanyak 192 Orang, Kepala Madrasah Tidak Hadir
    Luar Biasa, Pemko Bukittinggi Kembali Raih Opini WTP Kesebelas Secara Berturut- Turut

    Ikuti Kami