Pasar Tradisional Lalang Pajang, Dikelolah Pemuda Makin Semraut

    Pasar Tradisional Lalang Pajang, Dikelolah Pemuda Makin Semraut
    Pasar Tradisional Lalang Panjang- Indrapura

    Pesisir Selatan - Warga Penguna Jalan Nasional Padang - Inderapura, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, mengeluhkan kondisi pasar tradisional yang semakin memprihatinkan karena penataan pusat perbelanjaan untuk peningkatan perekonomian bagi pelaku usaha mikro ini semakin semrawut.

    Hal ini dikeluhkan oleh, Udin (40 thn) salah seorang sopir travel Padang via Tapan asal Pesisir Selatan ini hampir saja menabrak sebuah sepeda motor.

    Menurutnya, kondisi pasar tradisional memprihatinkan karena kebanyakan pedagang menjaja dagangannya sampai ke badan Jalan Nasional bahkan sudah memakan separoh badan jalan
    Hal yang sama juga disampaikan warga sekitar selain itu kegiatan pasar yang membuang sampah di sembarang tempat bahkan banyak ditemukan sampah menumpuk di tengah lapak-lapak pasar dan terkesan dibiarkan menumpuk hingga menimbulkan bau tidak sedap.

    Mestinya, kata dia, sampah pedagang ini tidak dibuang di sembarang tempat karena harus dibuat tempat atau bak penampungan sampah.

    "Terkadang kalau saya masuk di pasar jadi ngeri karena kondisi pasar tradisional Lalang Panjang semakin jorok dan berbau, " katanya.

    Bukan hanya masalah sampah, kata dia, tetapi penataan tempat pedagang juga tidak tertata secara maksimal karena pedagang buah dicampur dengan pedagang ikan dan pedagang campuran.

    "Pedagang harus diatur dengan baik dan tidak boleh dicampur antara penjual buah dan penjual ikan serta dagangan campuran karena akan membingungkan pembeli.

    Terpisah, Wali Nagari Lalang Panjang Linda Sriningsih ketika dikonfirmasi menanggapi kesemrawutan pasar tradisional ini mengatakan, penataan pasar tradisional yang terletak tepat di Nagari nya dikelola oleh Pemuda sebelumnya memang dikelola oleh nagari sekarang sudah diambil alih oleh pemuda ini perlu dilakukan perbaikan termasuk lokasi penjual ikan basah yang saat ini justru memanfaatkan badan jalan.

    "Pasar tradisional perlu dilakukan penataan ulang sehingga aktifitas perbelanjaan itu tidak semrauwut untuk kenyamanan para konsumen, serta penguna jalan" jelasnya.
    apalagi dengan makin banyaknya sampah yang kian menumpuk.

    Ia mengatakan, kondisi pasar tradisional itu juga didasari dengan banyaknya keluhan pedagang kaki lima, pemilik kios dan juga konsumen yang berbelanja di pasar tradisional di Lalang Panjang.

    Linda Sriningsih juga mengatakan, untuk mengatasi masalah kesemrawutan penataan pasar tradisional ini, pihaknya berencana akan meninjau langsung kondisi pasar tradisional ini.

    Dia mengatakan, kesemrawutan pasar tradisional ini akibat kinerja pengelola pasar yang dinilai tidak mampu melakukan penataan pasar tersebut.

    "Yang harus melakukan penataan ini mestinya pengelola pasar yang memang bertugas mengurusi segala bentuk kegiatan di pasar tersebut. Jika memang tidak mampu menangani masalah pasar, mungkin lebih baik diganti dengan orang yang mau bekerja, " pungkasnya.

    Olah karena itu kata Linda Sriningsih, dirinya pun akan melakukan dengan konsultasi dengan pemerintah kabupaten untuk menangani kesemrawutan pasar tradisional itu.

    "Pemerintah pun harus menyikapi masalah kesemrawutan pasar tradisional ini seperti pemanfaatan badan jalan oleh para penjual ikan yang ada di jalan Nasional. Kalau perlu, kita buatkan tanda larangan khusus untuk para penjual ikan ini, " pungkasnya.

    Sementara Surmayenti Camat Airpura ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa akan dikoordinasikan dulu dengan Wali Nagari, jawabnya singkat.(FD)

    Adi Kampai

    Adi Kampai

    Artikel Sebelumnya

    45 Orang Anggota DPRD Terpilih Ditetapkan...

    Artikel Berikutnya

    Sekdako Kota Pekanbaru Buka Investment Forum...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Wujud Kepedulian Terhadap warga, Persit KCK Cab.LVIII Dim 0304/Agam Berikan Bantuan Sembako
    Jumat Berkah, BM Kembalikan Formulir Penjaringan Bacalon Bupati Pessel di Partai Gerindra
    Kantor Imigrasi Berikan Kemudahan Pelayanan bagi Masyarakat dalam Mengurus Pasport
    Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana Komite Oleh Kepala  Sekolah Tidak Terbukti
    Peduli Korban Terdampak Bencana Banjir Bandang di Tanah Datar dan Agam, BAZNAS Kabupaten Solok Serahkan Bantuan

    Ikuti Kami